Celoteh Kamar Keropos : Pramuka Garuda Itu SF-nya Kepanduan, Tolong Mbok Seng Wangun!

Ilustrasi Pramuka Garuda/tokoh Russel di film Up. (Foto:Istimewa)


GUBUKBERKISAH.MY.ID- Sebagai seorang anggota Pramuka yang mengalami empat golongan dari Siaga hingga Pandega, sering saya temui oknum-oknum pencari TKK hanya sekedar tempelan seragam belaka. 

Memang, TKK atau Tanda Kecakapan Khusus dibuat semenarik mungkin agar seorang pandu dapat terlecut motivasinya dalam mengembangkan berbagai macam kemampuan individu. 

Sayangnya hal itu sering disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk sekedar mencari gagah-gagahan berdalih supaya terlihat keren dan sangar. 

Sebuah pengalaman sekitar beberapa tahun lalu mungkin bisa menjadi alasan mengapa tulisan ini saya tulis dengan sedikit gemes dan geram. 

Hari itu seperti biasanya, hanya melanjutkan pekerjaan membuat kerajinan tali temali di sanggar keropos tempat anggota-anggota SAR Pramuka "tenguk" dan nongkrong. 

Asap putih tebal sudah menyambut bersamaan sinar mentari menghangatkan kusen bolong. Rupanya tak jauh dari ruang belakang yang kecil bak penjara masa Dai Nippon itu tengah menyelenggarakan upacara pelantikan Pramuka Garuda. 

Sebagian pandu muda sudah berbaris rapi, tampak selempangnya penuh, berwarna-warni TKK, tampak TKU nya juga telah mencapai tingkat yang dipersyaratkan. 

"Keren" dalam hati saya berkata. Kawan-kawan yang lain sudah berkerumun ramai, seperti biasanya kalau ada "breaking news" mereka itu kalau ngumpul sudah melebihi ibu-ibu kampung. 

Ealah rupanya tak jauh dari perkiraan, ya mung ngrasani calon-calon yang akan dilantik itu. Seorang kawan mengajak saya untuk lebih jeli melihat bagaimana mereka berpenampilan. 

Tak perlu waktu lama untuk membuka mulut dan tertawa terbahak-bahak ketika melihat sebuah TKK dengan jenis kemampuan sama dipasang bersamaan. 

"Purwa ro Madya ne gathuk!," tegas kawan saya. 

Saya hanya sedikit tergelitik, namun rasa gatal makin menyerebak jauh hari setelahnya. Berminggu kemudian kami melakukan latihan penyegaran gunung hutan. 

Sudah menjadi tradisi dalam kesatuan kami bahwa setidaknya setahun sekali kami harus menciumi aroma kabut dan basahnya hutan. Latihan itu bersifat terbuka, artinya Pramuka dari luar kesatuan kami pun diperbolehkan ikut asal mau mengikuti "gaya" kami berlatih. 

Seorang Pramuka Garuda yang baru dilantik mendatangi markas dan menyatakan diri untuk ikut. Tentu saja kami menyambut baik. 

"Mas, kapan latihan gunung hutan nya?," tanya dia. 

Seperti biasa kami hanya diam. Memang tanggal dan waktu tidak pernah disebutkan, tentu saja hal itu untuk memberikan bumbu pendadakan. Lagian juga kesatuan kami ini kan bertugas di bidang SAR, tiba-tiba dan mendadak adalah hal yang akrab. 

H-2, jadwal diumumkan. Seperti biasa, grup chat sepi. Seluruh personel mempersiapkan. Waktu keberangkatan juga diajukan pagi hari, sebelum jam kantor umumnya dimulai. 

"Jam 5, DZ Mako, ETA 60 menit berdiri rumah plastik," begitulah kira-kira sandinya. 

Pramuka Garuda itu tiba-tiba menelpon kawan saya. Menanyakan maksud dari sandi itu, sekaligus peralatan apa saja yang harus dibawa ketika berlatih gunung hutan. 

"Kamu kan sudah Garuda, kami ini masih emprit!, harus saya yang tanya kamu," begitu kira-kira jawab kawan saya. 

Tak mendapat jawaban, kira-kira tengah malam Pramuka Garuda itu menelpon saya sembari agak memohon. 

"Mas, besok kemah bawa apa saja?," tanya dia. 

"Kiro-kiro iso nggo urip neng alas 2 dino, pikiren dewe!," jawab saya geram. 

Kawan-kawan saya lagi-lagi ngrasani, gibah, (dan begitulah mako bisa terus hidup, sebab topik hangatnya terus berputar). 

Banyak yang menanyakan kualitas dari si Pramuka Garuda. 

"Katanya wes Garuda, kemah we takon sesok gowo opo," ujar kawan saya. 

Wajar saja, kawan-kawan saya ini memang tidak memiliki TKK maupun TKU sementereng "garuda-garuda" itu. Tapi kalau soal skill ngalas, dan jam "tempur" kemah, mereka itu turah-turah (luber). 

Standar tinggi yang kami terapkan itu tidak berdasarkan rasa kemaki atau sombong karena memang jam terbang yang sudah tinggi. 

Di kepala kami, profil seorang Pramuka Garuda itu all perfect, zero mistake. Mereka yang punya jam terbang kemah tinggi, dilengkapi berbagai kemampuan seperti yang dipersyaratkan!. 

Lucunya lagi, Pramuka Garuda yang mau ikut latihan kami itu sudah memiliki TKK berkemah utama, yang artinya memilki setidaknya jam kemah yang mirip-mirip kami. 

"Lalu TKK kemahmu itu dapat dari mana?," tanya kawan saya pada saat hari H. 

"Saya kemah di sekolahan mas," jawab si garuda disambut cengenges kawan-kawan saya. 

Dalam kamus kami, kemah di sekolah tidak dianggap sebagai kemah. Kasarnya hanya pindah tidur alias mung pindah turu!. 

Serendah itu kah kualitas Pramuka Garuda saat ini? Owh, apa mungkin karena kejar target agar ribuan Pramuka Garuda bisa tercetak?. 

Wah kalau demikian, lebih baik Pramuka Garuda masuk SKU saja, tidak perlu dibikinkan SPG sendiri.

Saya sendiri menganggap level Pramuka Garuda itu SF alian Special Force nya kepanduan. Tentu saja standar tinggi sudah umum dan harus sudah digapai oleh orang-orang dengan gelar tersebut. 

Dari cerita itu, saya sendiri beranggapan bahwa kualitas seorang Pramuka saat ini tidak bisa hanya dilihat dari tempelan di seragamnya. 

Fungsi TKK jadi melenceng bukan karena skill, tapi sekedar aksesoris belaka!. 

Maaf saja kalau protes ini agak keras, saya rindu masa-masa dimana jumlah Pramuka Garuda itu sedikit, namun tentu saja berkualitas. 

Sekali lagi kualitas! Bukan jumlah atau kuantitasnya. 

"Pasukan khusus itu sedikit dan tidak borongan, kalau borongan itu tukang!," kata kawan saya meledek. 

Sekaligus, title sebagai Pramuka Garuda dan tanda-tanda kecakapan apapun itu harus disadari memiliki tanggung jawab moral. 

Artinya, antara tanda yang dipasang harus sesuai dengan skill sesuai tingkatannya. Itulah kualitas!.***





4 komentar:

  1. Mantab lakukan terus untuk merubah sistem tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas dukungan dan masukannya... sehat selalu bagi anda, salam Pramuka!

      Hapus
  2. mantap sekali, terus berkarya kawan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas dukungan dan masukannya... sehat selalu bagi anda, salam Pramuka!

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.