Hal-hal Penting Sebelum Membangun Bivak

Ilustrasi bivak. (Sumber: Phinemo)


GUBUKBERKISAH- Bivak merupakan shelter atau tempat berteduh darurat yang bisa didirikan ketika berada di dalam kondisi survival. 

Terdapat dua jenis bivak yakni bivak dari bahan alami dan bivak dari bahan buatan. Bivak alami terdiri dari shelter yang dibangun dan dibentuk menggunakan bahan-bahan alam sekitar seperti dedaunan, rotan, dan kayu yang dibentuk menyerupai pondokan sebagai tempat berteduh. 

Sedangkan bivak buatan bisa berbahan polyester seperti flysheet maupun berbahan sintetis lain seperti plastik yakni menggunakan mantol poncho. 

Untuk membangun bivak, petualang harus dapat memperhitungkan lokasi bivak sebelum di bangun. Hal ini bertujuan untuk mengurangi adanya resiko dan bahaya yang mungkin terjadi saat bivak tersebut digunakan. 

Dilansir dari buku SAR Goes to School Basarnas,  berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika hendak membangun bivak. 

1. Usahakan untuk tidak terkena hembusan angin secara langsung. 

Ilustrasi bivak. (Sumber: Istimewa)


Hembusan angin yang terus menerus masuk ke dalam bivak dapat menurunkan suhu udara di dalamnya. Hal tersebut meningkatkan risiko terkena hipotermia bagi penggunanya. 

Oleh karena itu, pastikan arah pintu shelter tidak menerima hembusan angin secara langsung. 

2. Hindari puncakan 

Tenda di puncak Gn. Ungaran. (Sumber: Backpack Story)


Knoll atau puncakan merupakan kenampakan alam yang terdapat pada bukit maupun gunung, umumnya memiliki vegetasi yang kurang rapat dan cenderung terbuka. 

Vegetasi yang cenderung terbuka ini rentan terkena terpaan angin kencang, lebih-lebih pada saat badai. 

3. Jangan berada di aliran sungai, maupun berada tepat di pinggir sungai 

Bivak di pinggir sungai tepat. (Sumber: YouTube)


Berada tepat di pinggir sungai beresiko terkena hempasan air bah dari arah puncak. 

Utamanya pada aliran sungai yang berada di pegunungan, dikarenakan sungai-sungai yang terdapat di pegunungan merupakan sungai tadah hujan. 

Sungai tadah hujan, berarti sungai yang dapat meluap apabila terjadi hujan karena fungsinya sebagai penampung air. 

Air bah bisa menyapu habis pinggiran sungai dalam waktu sekejap. Hindari mendirikan bivak tepat berada di pinggir sungai untuk menghindari bahaya air bah. 

4. Hindari lintasan hewan liar 

Serangan hewan buas. (Sumber : Twitter)


Beberapa contoh tanda-tanda lintasan hewan seperti jejak tapak kaki, kotoran, hingga bekas cakaran dapat digunakan sebagai indikator wilayah kekuasaan hewan liar. 

Hindari mendirikan bivak berada di dekat lintasan hewan untuk menghindari risiko terkena serangan hewan buas. 

5. Jauhi pohon lapuk 

Ilustrasi bivak dekat pohon. (Sumber: Istimewa)


Pohon yang lapuk dapat dilohat dari batangnya yang mulai keropos sehingga dapat dengan mudah rontok ketika dipukul. 

Tak hanya itu, pohon yang sudah miring dan kering bisa juga menjadi pertanda bahwa pohon tersebut mulai lapuk. ***



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.