Jangan Panik! Begini Cara Penanganan Hipotermia

Ilustrasi hipotermia. (Sumber: Unsplash) 


GUBUKBERKISAH- Hipotermia merupakan kondisi ketika suhu tubuh menurun dari batas normal, yakni di bawah 35 derajat celcius. 

Para petualang di alam terbuka, khususnya di medan pegunungan dan dataran tinggi tentu sudah tidak asing lagi dengan bahaya subjektif seperti hipotermia ini. 

Apabila tidak segera dilakukan penanganan, hipotermia bisa menjadi mimpi buruk bagi para pendaki. Untuk itu, para petualang harus tahu dan mengenal cara penanganan hipotermia. 

Dikutip dari buku "SAR Goes to School" yang diterbitkan oleh Badan SAR Nasional tahun 2014, hipotermia merupakan kondisi bahaya yang dapat menyerang siapapun. 

Penyebab Hipotermia


Ilustrasi penyebab hipotermia. (Sumber: Rescue Magz)

Hipotermia dapat terjadi karena paparan suhu dingin dari lingkungan sekitar hingga menyebabkan lepasnya panas tubuh dan membuat suhu tubuh di bawah normal. 

Tak hanya sering terjadi di tempat-tempat bersuhu dingin, hipotermia juga bisa terjadi apabila penderita mengalami pendarahan  hebat.

Penyebab lain dari hipotermia adalah terlalu lama berada di air dingin, hingga kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi). 

Ciri-ciri Penderita 

Penderita hipotermia umumnya menunjukkan gejala yang dapat diamati seperti gigi gemetar, wajah yang menjadi pucat, sesak napas, hingga melemahnya denyut nadi. 

Ciri-ciri lain yang tampak bisa dilihat dari reaksi penderita yang mulai melambat, dan kelelahan. 

Pada tingkat yang lebih berat, penderita hipotermia dapat mengalami halusinasi dan mengalami disorientasi suhu tubuh sehingga penderita seakan-akan merasa gerah. 

Cara Penanganan Hipotermia 


Ilustrasi penanganan hipotermia. (Sumber: Circuit Magz)

Pertama, jangan panik. Hubungi tim SAR dan mintalah bantuan evakuasi. 

Sembari menunggu penjemputan tim evakuasi, segera pindahkan penderita dari tempat yang basah atau dingin ke tempat yang terlindung dari paparan angin dan air. 

Kedua, ganti pakaian penderita yang basah dengan pakaian kering. 

Selanjutnya, siapkan emergency blanket berbahan alumunium foil yang dapat menahan suhu tubuh. Kemudian masukkan penderita ke dalam kentong tidur (sleeping bag) kering. 

Bila terdapat botol berisi air hangat, letakkan bersamaan di dalam kantong tidur untuk membantu menaikkan suhu tubuh penderita. 

Penolong bisa membuat perapian di sekitar posisi penderita untuk mengurangi paparan hawa dingin dari udara sekitar. 

Perlu diketahui, hindari penggunaan minyak-minyak, balsem, atau gel penghangat karena hal tersebut justru memperparah kondisi penderita. 

Penolong harus selalu standby dan berjaga untuk mencegah penderita tertidur karena hal tersebut dapat membuat penderita kehilangan kesadaran dan kehilangan kemampuan alami untuk menaikkan suhu tubuh. 

Jangan panik apabila penderita menggigil. Jika penderita sadar, beri minuman manis dan hangat untuk membantu mengurangi tubuh gemetar. 

Itulah cara penanganan yang dapat dilakukan apabila menemui penderita hipotermia. Salam lestari. ***


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.