Jungle Survival : Mencari Sumber Air di Hutan

Ilustrasi mengambil air. (Sumber: Istimewa)


GUBUKBERKISAH- Keika melakukan aktivitas di alam terbuka khususnya di medan gunung dan hutan, memenuhi kebutuhan air merupakan aspek yang sangat penting. 

Tubuh manusia 90 persen terdiri dari air, oleh karenanya memastikan tubuh terhidrasi dengan baik selama perjalanan merupakan hal yang wajib menjadi perhatian para petualang. 

Namun, dalam kondisi survival, seorang petualang sering kali dihadapkan dengan kondisi serba kekurangan. Salah satunya adalah menipisnya persediaan air. 

Tanpa mengkonsumsi air, manusia hanya dapat bertahan selama 3 hari, itu pun bergantung pada kondisi fisik dan stamina di setiap individu. 

Berikut beberapa sumber air yang bisa didapatkan ketika tengah melakukan perjalanan di medan gunung hutan. 

1. Metode Penampungan Air Hujan 

Ilustrasi menampung air hujan. (Sumber: Istimewa)


Metode ini adalah cara yang paling sederhana untuk mengumpulkan sumber air. 

Anda hanya perlu meletakkan kantong plastik atau botol di tempat terbuka untuk menampung air hujan yang turun. 

Namun metode ini sangat bergantung pada cuaca alam. Itu sebabnya metode ini tetap harus dipadukan dengan cara mengumpulkan sumber air yang lain.  

2. Pohon Bambu, Rotan, Tebu 

Mengambil air dari tanaman bambu. (Sumber: Eiger Adventure)


Tanaman dengan batang yang memiliki ruas dinilai banyak menampung air. 

Beberapa jenis tanaman tersebut ialah rotan atau bambu. Pada pohon bambu, di setiap ruas terdapat rongga, Anda perlu memukul rongga tersebut dan mencari ruas yang menampung air.

Jika rongga tersebut bersuara nyaring seperti kosong maka ruas tersebut tidak menyimpan air. 

Namun jika rongga tersebut bersuara kedap atau seperti terisi, Anda dapat membukanya dengan parang lalu mengumpulkan airnya ke dalam botol. 

3. Genangan Air di Tanah 

Ilustrasi genangan air. (Sumber: Istimewa)


Genangan air yang berada di tanah meski terlihat kotor, namun hal tersebut termasuk dalam sumber air. 

Hanya saja, diperlukan metode filtrasi atau penyaringan untuk memisahkan kotoran tanah dengan air, sehingga air keruh dapat berubah menjadi jernih dan layak konsumsi. 

Ada banyak cara untuk melakukan filtrasi atau penyaringan air keruh. Seperti menggunakan metode penyaringan dengan pasir, arang, dan ijuk. Bisa juga menggunakan katadyn atau alat filter portabel. 

4. Lumut pohon 

Lumut Pohon.


Lumut yang menempel di pohon atau di tanaman dapat diperas untuk kemudian diambil airnya. 

Lumut merupakan vegetasi alam yang menyerap air secara masif. Anda hanya perlu menyiapkan kain seperti hasduk atau slayer untuk memerasnya. 

5. Mencari Aliran Sungai 

Ilustrasi mencari aliran sungai. (Sumber: Istock)


Metode ini sangat bergantung pada kemampuan navigasi darat seorang petualang. 

Dengan memperhatikan kenampakkan alam yang ada di peta, Anda dapat menentukan titik pergerakan menuju aliran sungai terdekat. 

6. Metode Kondensasi atau Penguapan 

Ilustrasi Kondensasi tanaman. (Sumber: Istimewa)


Metode ini memerlukan alat bantu yakni kantong plastik yang digunakan untuk menutup dedaunan semak belukar. 

Uap yang muncul karena proses kondensasi dari proses fotosintesis dedaunan semak belukar, dapat dikumpulkan sebagai sumber air.

Itulah sumber air yang ada di medan gunung hutan. Sebagai seorang pandu yang gemar berpetualang, tentu menguasai kemampuan bertahan hidup adalah bekal wajib yang harus dikuasai. ***

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.