STOP : Kenali Filosofi Survival

Ilustrasi Survival Pramuka. (Sumber: Freepik)


GUBUKBERKISAH- Kata Survival diambil dari kata dasar dalam Bahasa Inggris "survive" yang artinya bertahan hidup. 

Survival, dapat didefinisikan sebagai sekumpulan cara atau sebuah mekanisme manusia untuk mempertahankan hidup dan memelihara eksistensinya. 

Berkegiatan di alam terbuka, tentu memiliki resiko dan bahaya. Hal tersebut sering kali membuat para petualang jatuh ke dalam suatu kondisi "survival" alias kondisi bertahan hidup. 

Seseorang yang berada di dalam kondisi survival sering disebut sebagai "survivor". Sebutan ini kerap digunakan tim SAR untuk menyebut orang hilang di alam terbuka dan sedang berada di dalam kondisi survival. 

Pada artikel kali ini, kita akan lebih spesifik membahas survival di medan gunung hutan. 

Kondisi survival dapat terjadi karena beberapa hal seperti disorientasi medan, tersesat, mengalami cidera saat bergerak sehingga menyebabkan kehilangan arah, bahaya objektif dari alam itu sendiri, hingga tindakan disengaja (kriminal/usaha menghilangkan nyawa) 

Untuk itu, seorang petualang harus tahu dan menguasai cara bertindak ketika berada di kondisi survival. 

Dalam ilmu survival, dikenal suatu metode STOP yang merupakan singkatan dari Sit, Thinking, Observe, dan Planning. 

Dilansir dari buku terbitan Basarnas yang berjudul "SAR Goes to School" berikut filosofi STOP dalam ilmu survival. 

Ilustrasi disorientasi medan. (Sumber : Freepik)


Sit 

Jika petualang mulai menyadari berada di kondisi survival seperti tersesat, atau kehilangan arah, pertama kali yang harus dilakukan adalah sit atau dalam Bahasa Indonesia berarti duduk. 

Tindakan pertama ini juga berarti seorang petualang harus berhenti sejenak ketika menyadari dirinya berada di dalam kondisi survival. 

Thinking 

Kedua, setelah berhenti dan menyadari berada di kondisi survival mulai pikirkan apa saja yang dapat dilakukan untuk bertahan hidup. 

Observe 

Lakukan pengamatan seksama di sekitar lokasi Anda. Amati juga beberapa hal di alam yang mungkin bisa menunjang kehidupan seperti air, makanan, perlindungan, dan sebagainya. 

Planning 

Setelah melakukan semua pertimbangan di atas, mulai rencanakan sesuatu. 

Pertimbangan pertama yang dapat dilakukan adalah bergerak dan meninggalkan lokasi sekarang untuk memanggil bantuan dengan menandai setiap jalur yang dilewati. 

Upaya memberi tanda di setiap jalur yang dilalui ini merupakan bantuan agar tidak membuat Anda semakin tersesat. 

Selain itu, tanda yang ditinggalkan ini bisa menjadi tanda bagi tim SAR untuk menuntun ke arah posisi Anda. 

Pertimbangan kedua adalah tetap tinggal di lokasi dengan mempertimbangkan tempat yang aman untuk berlindung sembari menunggu datangnya tim penolong. 

Ilustrasi pramuka masak survival. (Sumber: Freepik)


Cara kedua ini menuntut seorang survivor untuk menguasai beberapa ilmu dasar seperti ilmu mendirikan bivak (shelter darurat), mencari sumber air dan makanan di alam, membuat api dengan alat terbatas, hingga membuat sinyal SOS sebagai tanda informasi kepada tim SAR. 

Itulah filosofi STOP dalam ilmu survival. Semoga membantu. Salam Pramuka!.***

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.